Sahabat petani pada kesempatan yang lalu (artikel : Mengenal Penyakit Pada Tanaman Kentang) kita sudah ulas beberapa jenis penyakit yang dapat meninpa tanaman kentang yang sedang dibudidayakan. Beberapa teknik penanggulangannya pun dapat sahabat petani pilih dan disesuaikan dengan kondisi yang sahabat tani hadapi pada ladang tanaman kentangnya. Khusus pada teknik penanggulangan secara kimia, sudah pasti dipasaran sudah banyak beredar obat-obat pertanian yang dapat menjadi pilihan bagi sahabat petani, hal tersebut pun pastinya membutuhkan biaya yang tidak murah jika melihat durasi masa tanam tanaman kentang sehingga perawatan pun dibutuhkan secara berkala.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Pertanian yang penulis dapatkan, sebagai alternatif, alasan ramah lingkungan dan atau efisiensi biaya pada obat-obat kimia (sintetis) pertanian yang digunakan oleh sahabat petani, dapat pula digunakan pestisida nabati atau pestisida berbahan dasar tumbuhan.
Pestisida nabati relatif mudah dibuat oleh setiap kalangan dan tidak membutuhkan pengetahuan yang luas untuk dapat membuatnya. Jenis pestisida ini mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah hamanya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang. Dengan demikian, tanaman akan terbebas dari residu pestisida dan aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan pestisida nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan dan menganggap tabu penggunaan pestisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu cara alternatif dengan tujuan agar pengguna tidak hanya tergantung pada pestisida sintetis. Tujuan lainnya adalah agar penggunaan pestisida sintetis dapat diminimalkan sehingga kerusakan lingkungan yang diakibatkannya pun diharapkan dapat dikurangi pula.
Sumber :
http://balitsa.litbang.pertanian.go.id› Balai Penelitian Tanaman Sayuran